|
Jakarta - Mentega sering dianggap tidak sehat karena tinggi lemak. Namun sudah terbukti kalau sebenarnya mentega itu sehat. Begini penjelasannya. Banyak yang beranggapan bahwa mentega tidak menyehatkan tubuh karena diyakini mengandung lemak yang dapat memicu penyakit jantung. Lalu diyakini tinggi kalori yang berakibat memicu kenaikan berat badan sebab 1 sdm mentega mengandung 102 kalori. Kebanyakan mentega di pasaran juga dianggap melalui proses panjang. Sehingga menghabiskan sebagian besar enzim dan nutrisi di dalamnya. Sementara banyak orang menghindarinya, ada juga orang yang mengetahui manfaat mentega lalu mengonsumsinya dalam jumlah sedang. Mentega adalah produk makanan berbahan susu yang bergizi, dan kaya akan vitamin A, D, E, dan K2.
Mentega juga merupakan sumber mineral yang baik seperti selenium dan yodium, dan mengandung dua senyawa lemak yang bermanfaat, asam linoleat yang bersifat anti-kanker, dan asam butirat yang meningkatkan kesehatan pencernaan. Para peneliti mengumpulkan hasil dari 9 makalah yang meminta 630 ribu orang untuk menganalisa apakah ada hubungan antara mengonsumsi mentega dan penyakit kronis seperti jantung dan diabetes. Hasil akhir yang diterbitkan dalam jurnal PLOS One mengungkap bahwa mengonsumsi mentega tidak meningkatkan risiko penyakit jantung. Faktanya, mereka yang makan mentega setiap hari memiliki risiko 4% lebih rendah terkena diabetes tipe-2. Ulasan lain dari enam belas studi menemukan bahwa meningkatkan asupan makanan susu berlemak tinggi seperti mentega menurunkan risiko obesitas.
Jadi, tak perlu lagi takut untuk mengonsumsi mentega karena sudah ada bukti penelitian bahwa selama ini mentega dianggap dapat memicu penyakit jantung, diabetes, dan obesitas itu tidak benar. Malah berlaku sebaliknya. Namun apapun itu tetap mengonsumsinya dengan batas wajar, karena apapun yang berlebihan itu tidak baik. Sumber : https://food.detik.coma/info-sehat/d-4742958/terbukti-mentega-ternyata-menyehatkan-karena-hal-ini |
