19 Negara Asia Afrika Ikuti Forum Internasional Pendidikan Keaksaraan dan Kecakapan Hidup
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan UNESCO Institute for Lifelong Learning (UIL) menyelenggarakan Forum Kebijakan Internasional Pendidikan Keaksaraan dan Kecakapan Hidup bagi Remaja Rentan melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Forum ini sebagai sarana diskusi untuk mengatasi persoalan terkait kebijakan, layanan program pendidikan keaksaraan, dan kecakapan hidup bagi remaja marjinal.
Sebanyak 120 peserta mengikuti forum internasional ini. Mereka terdiri dari kalangan pendidik, organisasi masyarakat, mitra swasta, dan PKBM dari Indonesia. Selain itu, 19 negara di kawasan Asia, Afrika, Arab, Australia, dan Eropa turut menghadiri acara ini.
Selama tiga hari, para delegasi akan berdiskusi, dan berbagi pengalaman mengenai implementasi kebijakan pendidikan keaksaraan, dan kecakapan hidup, yaitu pada tanggal 20-22 Agustus 2013.
Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan Musliar Kasim berharap forum ini dapat meningkatkan komitmen para negara delegasi untuk mendorong pembelajaran, dan pendidikan orang dewasa, menyediakan kesempatan belajar untuk semua.
Adapun kategori remaja marjinal mencakup penduduk dengan rentang usia 15-24 tahun, yang tidak bekerja karena tidak memiliki akses pendidikan yang sesuai standar.
Menurut Direktur UNESCO Office Jakarta, Hubert J Gijzen, kondisi pada remaja marjinal itu dapat mengakibatkan mereka bekerja kebanyakan di sektor non formal dengan gaji di bawah standar yang berlaku.
Disinilah pentingnya diselenggarakan forum ini, yaitu untuk meningkatkan kesempatan belajar bagi remaja tersebut, khususnya kemampuan keaksaraan dan kecakapan hidup sebagai bekal di masa datang. Demikian hal itu disampaikan Gijzen, saat memberikan pidato sambut, di hotel Mercure, Jakarta, hari ini (20/8).
(Sumber : kemdiknas.go.id) |
