Pola Baru Pelatihan Kurikulum 2013, Seperti Apa?
Dewi Masitoh (1,266)
694 10 14-03-2013
0 suka
15-01-2014, 10:21:22
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sedang mempersiapkan pelaksanaan kurikulum 2013 secara serempak di Indonesia, yang akan dilakukan pada Juli mendatang. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan dalam waktu dekat ini akan kembali mengadakan pelatihan guru yang sedikit berbeda dengan pelatihan tahun lalu.

"Nanti Instruktur Nasional langsung melatih guru sasaran," kata Nuh di Kampus Universitas Terbuka, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Selasa, 14 Januari 2014.

Nuh mengatakan pada Februari ini baru akan dimulai pelatihan untuk nara sumber. Bulan berikutnya, ujar dia, narasumber akan melatih instruktur nasional. Kemudian instruktur nasional akan melatih guru sasaran.

Pada tahun lalu, instruktur nasional melatih guru inti, baru kemudian guru inti melatih guru sasaran. Namun, ia merasa banyak ditemukan kelemahan, termasuk kehilangan inti materi yang harus disampaikan. "Oleh karena itu kita buang, dari instruktur nasional langsung masuk ke guru sasaran." Kata Nuh.

Para guru inti tersebut, masih bisa menjadi instruktur nasional dengan melihat track recordnya pada semester 1 2013 lalu.

Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kaslim mengatakan terdapat 1,4 juta guru sasaran, dan instruktur nasional 33 ribu orang. "Guru inti ada 1.200-1.500an orang, nanti mereka hanya mendampingi," ujar Musliar.

Mengenai biaya pelatihan, ia mengestimasikan setiap satu guru sasaran sekitar Rp 1 juta. Untuk tempat pelatihannya, narasumber dilatih di Jakarta, guru SD di masing-masing kecamatan, guru SMP di kabupaten/kota, dan SMA di tingkat provinsi. "Ini untuk memnuhi setiap grup latihan mesti 40 peserta, dan pelatihnya 3 orang," kata dia.

Pada pelatihan di 2014, kata Musliar, pihaknya juga mengajak siapapun yg ingin terlibat melatih kurikulum 2013. Ia mempersilakan lembaga Ma'arif NU, Muhammadiyah, PGRI, ICMI, dan lembaga lainnya untuk mengajukan melatih kurikulum 2013. Dengan syarat, para lembaga tersebut telah mendaftarkan gurunya dan lolos sebagai instruktur nasional. "Standar tetap kita jaga, nanti ada tim monitoring dan evaluasi di setiap pelatihan," kata Musliar.

Sumber : yahoo.com

 

Silahkan login untuk meninggalkan balasan.

Pesan

Notifikasi