UN "Online" Akan Diuji Coba pada 2015
Dewi Masitoh (1,266)
694 10 14-03-2013
1 suka
07-03-2014, 12:51:07
http://assets.kompas.com/data/photo/2013/05/24/0834118-ujian-nasional-780x390.jpg Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mulai mencanangkan penerapan Ujian Nasional (UN) online bagi siswa. Namun, pelaksanaan ujian ini tidak serta-merta dilakukan sekaligus karena masih memerlukan penyesuaian, terutama mengenai kesiapan infrastruktur teknologi di berbagai daerah. Plt Kepala Puspendik Kemendikbud Nizam mengatakan, sekolah-sekolah di daerah di Indonesia menyambut adanya UN online ini. Sekolah-sekolah itu cukup antusias karena banyak sekolah yang sudah lengkap sistem komputernya. "Sudah banyak yang menulis pakai komputer daripada pakai tangan," ujarnya saat ditemui seusai sidang Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta, Kamis (6/3/2014). Dia menuturkan, komputerisasi sudah menjangkau beberapa daerah di wilayah Indonesia timur. Beberapa sekolah, di Papua misalnya, sudah mulai menggunakan komputer. Nizam mengatakan, pelaksanaan UN online akan dipersiapkan secara bertahap. Tahun ini, pelaksanaannya mulai diterapkan pada sekolah-sekolah Indonesia yang ada di luar negeri, seperti Malaysia, Singapura, dan Belanda. "Tahun ini kita coba untuk sekolah-sekolah Indonesia di luar negeri. Kita kirim soal ke luar negeri karena di sana yang sudah siap dengan infrastrukturnya," imbuh Nizam. Untuk menyambut ujian online ini, beberapa sekolah juga telah diujikan secara terbatas. Ujian secara online sudah mulai diterapkan bagi siswa, misalnya, dengan menggelar ulangan harian secara online. "Beberapa sekolah sudah mulai melakukan itu meski bukan untuk UN, tapi untuk ujian kelas," katanya. Selanjutnya, pada sekolah yang sudah siap tadi, menurut Nizam, Kemendikbud berencana akan melakukan uji coba UN online pada 2015 nanti. "Prototipenya sudah siap, baik itu sistem maupun bentuk soalnya. UN online 2015 kita buat sebagai pilot project. Kalau nanti dari perkembangannya dilihat bisa lebih baik, kalau berhasil, kita coba 2016 secara bertahap. Kita lihat kondisi di lapangan," ujar Nizam. Menurut dia, penerapan UN online merupakan salah satu pemanfaatan teknologi informasi yang kian pesat saat ini. Hal demikian, lanjut Nizam, guna mencegah beberapa masalah yang kerap terjadi saat UN, yaitu pemborosan penggunaan kertas, keamanan, dan kebocoran soal. Sumber : kompas.com
07-03-2014 21:42:10

yakin ??

gak yakin nih kalau 2015 ..... guru2nya aja masih banyak yang gaptek ... :P hehehe kita lihat realita nya saja deh
11-03-2014 09:05:28

Saya sangat setuju UN online

Saya sebagai guru sangat setuju dengan pelaksanaan UN online, karena 1).menghilangkan karakter buruk bagi siswa ( nyontek, tidak jujur, beli jawaban , dll ). 2). menghimat anggran ratusan triliyun. 3).siswa menjadi giat belajar mulai dari kelas X s/d XII. 4). guru bisa meningkatkan pembelajaran lebih baik lagi. Tetapi pemerintah harus juga menyiapkan perangkat lebih memadai mulai dari sekarang. Trims !!!! Selamat berjuang dalam dunia pendidikan !!!
Dewi Masitoh (1,266)
11-03-2014 10:11:18

Setuju dg pendapat di atas

sudah saatnya kita memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia. UN "Online" memang akan menghemat anggaran yg ratusan triliyun. Menghemat waktu juga. Anggaran bisa dialihkan untuk menyiapkan perangkat yg lebih memadai,dan anggaran itu harus merata utk seluruh sekolah di Indonesia.
Setiap guru harus mulai dan lebih mengenal teknologi lg. Misalnya saja lewat Portal Palapa ini , setiap guru bisa mulai untuk membuat soal, dan mengajak siswa-siswi nya utk mengerjakan soal secara online :)
Mari kita wujudkan pendidikan di indonesia , lebih maju dan modern.
Semangaattt
11-03-2014 11:15:04
maaf nih bukannya saya pesimis atau negatif thinking. saya berbicara dari realita yang ada saat ini.

di sekolah saya saja gurunya yang melek IT hanya 50 persen selebih nya lebih suka manual :)

CMIIW

apakah adil jika kita menyuruh siswa melek IT sedangkan Gurunya masih banyak yang gaptek

kalau saya pribadi sih setuju saja... malah seneng kalau ada un online bener kata pak sobih angka kecurangan akan berkurang. :)
Sonny XL (1,216)
12-03-2014 01:02:07

ikut kasi komentar

menarik nih topiknya, ikutan nimbrung komentar ahh..

melihat pendapat diatas, jadi tertarik pengen nanya ke para guru yang belum melek IT, kenapa sih kok masih senang dengan sistem manual? apa karena memang lebih mudah, atau karena sudah terbiasa, atau mungkin karena ada rasa enggan terhadap perubahan sehingga terkesan resisten?

dulu ketika hape masih barang langka, orang kalau telp pergi ke wartel. sekarang hape sudah seperti kacang goreng, siapa sekarang yang ga punya hape dan masih pergi ke wartel?

menurut saya teknologi bisa menjadi hal yang umum jika :

  1. murah (kalau bisa gratis)
  2. mudah, jadi untuk menggunakannya tidak perlu belajar keras, apa lagi sampai perlu pelatihan dan training berhari-hari, bosan dehh...
  3. prestige, ini yang penting. karena pada dasarnya manusia jika sudah kena ego-nya akan menggunakan cara apapun untuk bisa.


Kl si A bisa, harusnya saya juga bisa. Kl si A punya saya juga harus punya. Jika analogi ini di terapkan secara positif dan untuk hal yang positif seperti memasyarakatkan teknologi, siapapun akan punya, bisa dan akan merasa woww kl menggunakannya

Termasuk teknologi Online Tes, yang saat ini sudah ada mewujud dalam "PortalPalapa" dan yang penerapannya akan mewujud dalam bentuk "UN Online 2015" - promo dikit ahh...

Mending mulai sekarang, blm banyak yang bisa, kan jadi woww... biar nanti kl sudah waktunya jadi sudah biasa dan tidak ketinggalan sama lainnya :)
  • 1

 

Reply

Silahkan login untuk meninggalkan balasan.

Pesan

Notifikasi