Ini Dampak Ujian Nasional Bagi Anak
Dewi Masitoh (1,266)
694 10 14-03-2013
0 suka
08-04-2014, 10:50:10
http://static.republika.co.id/uploads/images/detailnews/sejumlah-siswa-sma-negeri-26-jakarta-melakukan-aksi-corat-coret-_140123101305-784.jpg Pemerhati anak dan perempuan, Sri Woerjaningsih mengatakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) perlu melakukan kaji ulang Ujian Nasional (UN). Ini karena dampak yang tidak baik bagi anak. "UN akan menimbulkan pemahaman yang keliru terhadap makna belajar di sekolah atau madrasah," ujar mantan Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Sri Woerjaningsih di Jakarta, Senin (7/4). Tujuan belajar semestinya mencari dalam rangka mencari ilmu, mengembangkan kecerdasan, dan akhlak mulia berubah menjadi sekedar meraih kelulusan UN melalui mata pelajaran UN. "Akibatnya mata pelajaran yang tidak ada di UN, menjadi nomor dua. Termasuk gurunya," ujar dia. Kondisi itu diperparah oleh sistem pelaksanaan UN yang tidak jujur. Setiap kali ada pelaksanaan UN hampir pasti muncul aroma yang cukup tajam bahwa ada beberapa sekolah yang tidak jujur. Artinya, sekolah membantu siswa dalam mengerjakan soal UN. "UN telah berlaku tidak adil terhadap siswa yang menjalani proses pendidikan di sekolah yang masih tertinggal, miskin sarana prasarana, ketiadaan guru yang profesional, proses belajar-mengajar seadanya, dan keterbatasan akses terhadap sumber belajar," ujar perempuan yang akrab disapa Giwo Rubianto. Mereka dipaksa untuk bisa menghasilkan nilai yang sama dengan siswa dari sekolah yang sudah maju, fasilitas lengkap, guru memadai, dan punya akses yang luas. Masukan dan proses yang berbeda akan menghasilkan output yang berbeda pula. Siswa dengan latar belakang ekonomi keluarga kuat akan mampu membayar bimbingan belajar di luar sekolah dan mampu menyediakan buku serta bahan ajar yang memadai sehingga kemungkinan untuk lulus UN menjadi lebih besar. Sementara itu, siswa dari keluarga miskin akan mengalami kesulitan membayar. Anggaran ekstra untuk bimbingan belajar di luar sekolah dan tidak mampu menyediakan buku dan bahan ajar lainnya. Karena itu, kemungkinan lulus menjadi lebih kecil. "Hasil UN telah mendiskriminasi siswa yang tidak lulus untuk masuk pada pendidikan yang bagus pada jenjang berikutnya." Dia mengharapkan Kemdikbud melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan UN di Tanah Air agar tidak menjadi pintu masuk ketidakadilan pada anak. Sumber : republika.co.id

 

Silahkan login untuk meninggalkan balasan.

Pesan

Notifikasi