Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh, di Istana Kepresidenan, Cipanas Jawa Barat, Sabtu (09/08/2014). Apabila tidak dikelola dengan baik, keanekaragaman memiliki potensi untuk konflik. â€Oleh karena itu dengan sentuhan seni dan budaya yang mengedepankan estetika dalam menyampaikan pandangan, maka dapat membuat keanekaragaman menjadi damai dan adanya toleransi antar sesama,†tutur Mendikbud. Mendikbud mengatakan pengembangan seni dan budaya disamping untuk mendorong ekonomi kreatif, esensinya membangun pribadi manusia yang halus, santun, dan dapat mengungkapkannya dalam bentuk keindahan. â€Jadilah manusia yang utuh. Karena Tuhan sudah mengaruniakan potensi logika, etika, dan estetika. Maka kita diwajibkan untuk mengembangkan potensi itu,†ujar Mendikbud. Mendikbud optimis jika potensi estetika dikembangkan dan diekspresikan serta digabungkan dengan logika dan etika yang baik, maka Indonesia dapat menjadi bangsa yang sempurna. Keanekaragaman yang luar biasa dari berbagai prespektif di Indonesia, dapat disatukan dengan kekuatan estetika. †Para peserta didik diharapkan dapat mengekspresikan potensi estetika,†pungkas Mendikbud. Sumber : kemdikbud.go.id |