Gawat daruratnya pendidikan di Indonesia meliputi berbagai aspek. Nilai rata-rata guru yang belum maksimal, kinerja rendah, mutu pendidikan, Program Internatioanl Study Assessment (PISA), persoalan kekerasan serta minat baca yang rendah. "Berita buruknya, 75 persen sekolah Indonesia memiliki standar minimal pendidikan tidak layak," kata Anies, dalam pidato di hadapan Kepala Dinas se-Indonesia, Kantor Kemendikbud, Jakarta, Senin (1/12/2014). Mantan Rektor Universitas Paramadina ini menuturkan problem pendidikan ini tidak hanya berjalan saat ini. Menurutnya pendidikan Indonesia telah terhenti mulai dari 2000-2012. "Ini potret dunia pendidikan 12 tahun yang stagnan. Kita harus bertarung dengan dunia luar dan ini menjadi tanggung jawab kita bersama," tegas penggagas program Indonesia Mengajar itu. Rentannya dunia pendidikan Indonesia terhadap masalah yang begitu beragam diharapkan adanya suatu sinergi antara pemerintah dan semua elemen. Menteri Anies menyebut penentuan Indonesia masa depan ditentukan langkah besar dalam mengubah dunia pendidikan masa kini. "Jangan ini menjadi penyesalan bagi anak cucu kita karena ini juga salah kita," jelas Anies. Cucu dari pejuang kemerdekaan Abdurrahman Baswedan ini meminta tenaga pendidik tidak melempar kesalahan baik antara pusat maupun daerah. Anies menganggap semua elemen harus turun tangan untuk membenahi dan bekerja untuk mewujudkan pendidikan yang lebih baik. Sumber : tribunnews.com |