Mendikbud dan jajarannya mendengarkan aspirasi yang disampaikan para guru TIK di pertemuan tersebut. Sekjen AGTIKKNAS Wijaya Kusumah mengatakan, guru-guru TIK yang hadir datang dari berbagai daerah. Di antaranya adalah Syamsul Rijal, guru TIK di SMPN 6 Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, Bambang Susetyanto dari SMPN 1 Gabuswetan Indramayu, dan Arif Rahman dari Depok. Wijaya juga menyampaikan aspirasi para guru TIK agar pemerintah mendukung keberadaan guru TIK dan perkembangan TIK di dunia pendidikan. Mereka berharap Indonesia bisa menjadi negara produsen dalam bidang TIK, tidak hanya menjadi negara konsumen TIK seperti yang terjadi sekarang. Karena itu mereka menekankan pentingnya keberadaan guru TIK di sekolah. Usai mendengarkan aspirasi dari AGTIKKNAS, Mendikbud mengajak semua pihak untuk menonjolkan perspektif positif, di mana baik AGTIKKNAS dan Kemendikbud sama-sama berharap Indonesia bisa menjadi “pemain†dalam bidang TIK. “Kita sedang melakukan evaluasi atau review atas kurikulum 2013 (termasuk mata pelajaran TIK),†ujar Menteri Anies, saat menemui perwakilan AGTIKKNAS di Gedung Ki Hadjar Dewantara Kemendikbud, Jakarta, (24/12/2014). Ia mengatakan Kemendikbud menerima banyak masukan yang sifatnya konstruktif-aplikatif dari guru-guru. Saran-saran yang masuk tersebut akan dipertimbangkan, termasuk mengenai mata pelajaran. Namun ia menekankan, belum ada keputusan mengenai pengurangan atau penambahan mata pelajaran. “Hari ini tidak ada komitmen apapun untuk menambah atau mengurangi mata pelajaran,†ujar Mendikbud Sumber : kemdikbud.go.id |