Menarik Minat Siswa pada Pelajaran Tertentu
Dewi Masitoh (1,266)
694 10 14-03-2013
0 suka
19-02-2016, 15:59:53
Artkel postingan ini diilhami oleh komentar pak Hendrik Sudirman pada salah satu artikel tedahulu di bawah judul faktor berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Jika sudah diidentifikasi faktor-faktor penentu prestasi belajar, bagaimana pula solusi agar siswa berminat pada mata pelajaran tertentu.

Saya sendiri sempat grogi menanggapi komentar beliau karena sepengetahuan saya beliau adalah guru dan pakar bahasa Inggris sekaligus admin blog Belajar Bahasa Inggris. Blog yang sering saya jadikan referensi untuk belajar, khususnya tata bahasa dan kosa kata bahasa inggris.
https://4.bp.blogspot.com/-CJnuV8I8BX4/VoW2Yu7Zu2I/AAAAAAAAGKw/cj7ExgNkb2s/s300/teacher-300x200.jpg
Kita meyakini kalau guru sudah banyak membaca, mengetahui, bagaimana solusi agar siswa berminat terhadap mata pelajaran tertentu. Namun demikian kita juga sudah memaklumi, menerapkan seabrek teori berupa solusi permasalahan dalam pembelajaran tidaklah semudah membalik telapak tangan.

Yang dihadapi guru adalah siswa dinamis yang hidup dan berkembang di tengah perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin canggih. Bisa saja, pengetahuan siswa lebih dalam dibandingklan guru, dalam hal ilmu-ilmu tertentu. Bukankah sumber informasi belajar sudah banyak bertebaran di sekitar siswa?

Idealnya, setiap siswa harus meminati semua mata pelajaran yang ada di sekolah. Pada jenjang pendidikan tertentu, mata pelajaran tersebut sudah diatur sedemikian rupa untuk berbagai disiplin ilmu seperti yang tercantum dalam struktur kurikulum pendidikan.

Akan tetapi faktanya tidak seperti konsep ideal yang kita inginkan. Ada siswa yang kurang atau bahkan tidak meminati mata pelajaran tertentu. Alasannya cukup beragam, seperti pelajarannya sukar dimengerti, banyak rumus, banyak hitung-hitungan, banyak menghafal, dan banyak yang lainnya.

Bukan mustahil penyebab kurangnya minat siswa pada mata pelajaran tertentu, berawal dari faktor guru mata pelajaran yang mengampu mata pelajaran tersebut.

Mata pelajaran fisika dan bahasa Inggris adalah contoh mata pelajaran yang memiliki kecendrungan untuk kurang disukai oleh siswa. Fisika umumnya berisi konsep dan materi banyak rumus, sering bersifat abstrak sehingga sering bikin pusing kepala siswa.

Bahasa Inggris berisi materi grammar, vocabulary dan tenses yang komplek dan susah untuk dihafal tanpa dipraktikkan. Inilah diantara sekian karakteristik dua mata pelajaran ini. Tentu masih banyak karakter lain yang sudah diketahui oleh guru mata pelajaran bersangkutan.

Berangkat dari fakta tersebut, solusi yang tepat dan jitu mungkin sulit untuk ditemukan. Namun demikian ada beberapa catatan penting untuk selalu kita garisbawahi.

1.Guru seyogyanya selalu melakukan eksperimen

Menurut hemat kita, tidak ada guru yang hebat dan pintar untuk memberikan solusi ataupun mencari solusi terhadap persoalan pembelajaran, kecuali guru yang selalu berusaha dan bereksperimen mengatasi problem belajar sesuai karakter mata pelajaran yang diampunya. Mengapa begitu? Meskipun guru telah mengajar, sesungguhnya saat itulah guru sedang belajar.

2.Guru seyogyanya selalu memikat siswa

Pada umumnya, jika siswa sudah tertarik dengan gurunya lambat laun siswa juga akan tertarik kepada mata pelajaran yang menjadi bimbingannya. Barangkali tidak ada salahnya kalau kita meniru model seorang sales dalam mempromosikan barang dagangannya. Penampilannya, cara dan gaya bahasa dalam berbicara sungguh memikat hati. Lama-lama dekat dengan sales perempuan, kita bakal tertarik dengan salesnya, eh…dengan barang dagangannya.

Intinya, kita perlu berusaha untuk berpenampilan menarik, agak humoris namun tegas dalam mengambil tindakan di dalam kelas. Anak-anak sekarang sepertinya tertarik pada guru yang humoris, penuh variasi dalam mengajar. Variasi disini boleh saja gaya bicara dan bahasa, mimik dan ekspresi.

Tentunya yang tak kalah pentingnya adalah, guru mampu meredam emosi saat menghadapi siswa yang berprilaku menyimpang. Justru siswa demikian merasa dihargai oleh guru dan berusaha untuk tidak berbuat lagi.

3.Guru adalah seniman

Mengajar adalah seni, maka kita katakan guru sebagai seorang seniman. Seyogyanya kita berusaha menampilkan sesuatu yang indah dan menarik perhatian siswa. Akting guru di depan kelas sering membuat siswa antusias belajar meskipun yang diajarkan itu mata pelajaran yang dianggap sukar.

4.Yang dimiliki guru saat mengajar adalah media

Apa yang dipakai dan dimiliki guru saat mengajar sesungguhnya adalah media belajar. Media penyampai informasi kepada siswa. Mulai dari ujung rambut sampai ujung sepatu guru. Rambut, jam tangan, kaca mata, tas, seragam dinas, dan lain sebagainya bisa dijadikan media.

Sekadar contoh kecil, rambut, untuk pelajaran fisika bisa digunakan sebagai media listrik statis. Dalam bahasa Inggris, mungkin apa yang dimiliki guru tersebut sesuai untuk menambah kosa kata. Otomatis siswa akan belajar dan memperhatikan bagaimana rambut guru yang sedang mengajar atau rambut teman yang laki-laki.

Barangkali uraian di atas belumlah berarti untuk mendorong siswa berminat terhadap mata pelajaran tertentu. Namun demikian itu hanyalah sekadar upaya dan alternatif yang kita lakukan sebagai guru. Jika ada sahabat yang bersedia berbagi pengalaman silahkan melalui kotak komentar di bawah ini. Terima kasih.

Sumber : matrapendidikan.com

 

Silahkan login untuk meninggalkan balasan.

Pesan

Notifikasi